Pendampingan Kader Karang Taruna Dalam Pembuatan dan Pemeliharaan Kelambu Celup Untuk Meminimalisasi Kasus Malaria
DOI:
https://doi.org/10.53770/amjpm.v2i2.162Keywords:
Pendampingan kader, Kelambu celup, insektisida, malariaAbstract
Malaria merupakan salah satu fokus kritis masalah kesehatan global. Malaria mengancam sekitar 3,2 miliar orang di seluruh dunia, dan 1,2 miliar orang berisiko tinggi. Setiap tahun terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian di Indonesia. Tujuan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terutama kader dalam membuat kelambu celup insektisida dalam pencegahan dan pengendalian malaria sehingga kasus malaria di kecamatan Gumarang Kabupaten Gumarang dapat menurun. Pengabdian dilakukan melalui penyuluhan dan dilanjutkan dengan melakukan praktek kerja. Melalui pelatihan pembuatan jaring celup, kader desa memperoleh keterampilan teknis dalam membuat dan memelihara jaring celup. Berdasarkan wawancara dengan kader desa binaan, terdapat beberapa keluhan terkait pemilihan kader desa yang umumnya ibu rumah tangga untuk mewakili keikutsertaan dalam pelatihan. Padahal, menurut kader, pekerjaan ibu rumah tangga lebih kompleks, dan tenaga kerjanya tidak lagi mumpuni. Sehingga pemilihan peserta diklat perlu lebih memperhatikan usia, pengetahuan, dan waktu luang peserta, Desa Semarang merupakan salah satu desa di Kecamatan Gemarang yang tahun 2020 juga akan menjadi peserta pelatihan pembuatan kelambu pengabdian masyarakat. Penggunaan kelambu ini merupakan kelambu yang telah dicelupkan ke dalam insektisida yang telah diluncurkan oleh Puskesmas Gemarang sejak tahun 2008 – 2016 dan mendapatkan dana anggaran dari lembaga swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah. Hasil kegiatan Durlambu telah memberikan hasil yang positif dan signifikan dalam menurunkan malaria, sehingga diharapkan penggunaan Durlambu akan menjadi kebiasaan untuk menekan malaria. Keberlanjutan penggunaan Durlambu ini diharapkan dapat menjadi alasan kemitraan pengabdian masyarakat antara Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Madiun untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat jaring pewarna.
References
Dinas Kesehatan Madiun. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2017. Dinas Kesehatan Madiun.
Hadi, U. K., Sugiarto, S., Muttaqin, Z., & Nugroho, D. T. (2010). Efektivitas Pemanasan Kelambu Berinsektisida, Olyset Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti (Diptera: Culicidae). Indonesian Journal of Health Ecology, 9(4), 77427.
Hakim, L., Ipa, M., Prasetyowati, H., & Ruliansyah, A. (2009). Efikasi kelambu celup insektisida yang dicampur Acrylic dan Arthatrin terhadap nyamuk Anopheles sundaicus. Buletin Penelitian Kesehatan, 36(1).
Ilmawati, R., Mardoyo, S., & Warno, S. B. E. (2017). Efektifitas penggunaan kelambu berinsektisida (LLINs) terhadap kasus malaria (studi di Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan tahun 2016). Gema Lingkungan Kesehatan, 15(1).
Manalu, H. S. P., Rachmalina, S. P., Sukowati, S., & Suharjo, S. (2014). Peran tenaga kesehatan dan kerjasama lintas sektor dalam pengendalian malaria. Indonesian Journal of Health Ecology, 13(1), 50–58.
World Health Organization. (2013). World Malaria Report 2013. Geneva: World Health Organization.
Setiawan, K., & Sudjarwo, S. A. (2017). Bioinsecticide effect of Pinus merkusii tree bark extract on Aedes aegypti larvae. Journal of Young Pharmacists, 9(1), 127.
Sugiarto, S., Hadi, U. K., Soviana, S., & Hakim, L. (2018). Efektivitas Kelambu Berinsektisida terhadap Nyamuk an. sundaicus (diptera: culicidae) dan Penggunaannya di Desa Sungai Nyamuk, Kalimantan Utara. Spirakel, 10(1), 1–11.
Yuliyanti, W. D. (2020). Upaya World Health Organization (WHO) melalui Global Malaria Programme (GMP) dalam mengatasi penyakit Endemik Malaria di Indonesia Tahun 2016-2019. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.