Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi

Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi

Penulis

  • Astri Yulia Sari Lubis Program Studi Diploma III Keperawatan Belitung, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
  • Mutiara Indah Safera Jurusan Kebidanan, Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Riau, Indonesia.
  • Ashar Abilowo Program Studi Diploma III Keperawatan Belitung, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.53770/amhj.v1i2.40

Kata Kunci:

Puding Kayfe, Anemia Defisiensi Besi, Remaja Putri

Abstrak

Pendahuluan:  Keadaan kesehatan dan gizi kelompok usia 10-24 tahun di Indonesia masih memprihatinkan. Data Riskesdas (2018) menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Indonesia yaitu 48,9% dengan proporsi anemia pada kelompok umur 15- 24 tahun dan 25- 34 tahun. Peningkatan kandungan zat besi dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal, seperti kacang hijau yang mudah diolah dan disukai masyarakat Indonesia. Kadar zat besi yang dimiliki kacang hijau adalah sekitar 7,5 mg yang berfungsi untuk membantu pembentukan Hb. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan remaja putri terhadap Puding Kayfe sebagai makanan alternatif pencegah anemia defisiensi besi. Metode: penelitian ini menggunakan metode uji mutu hedonik atau uji kualitas. Pengumpulan data dengan metode observasi menggunakan kuesioner. Hasil: pada uji laboratorium terhadap Puding Kayfe dengan 100mg kacang hijau, didapatkan hasil mengandung 6,03mg zat besi. Hasil analisis data uji mutu hedonik menunjukkan bahwa panelis menyukai rasa puding dengan varian coklat. Kesimpulan: Puding Kayfe dapat dikonsumsi bersamaan dengan tablet tambah darah untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada remaja putri terutama pada saat menstruasi.

Referensi

Astawan, M. (2009). Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.

Chomaria, N. (2012). Makanan Sehat Seimbang Untuk Ibu Hamil. PT. Elex Media Komputindo.

Faridah, A., Pada, S. K., Yulastri, A., & Yusuf, L. (2008). Patiseri Jilid 3 Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Heltty. (2008). Pengaruh jus kacang hijau terhadap kadar hemoglobin dan jumlah sel darah dalam konteks asuhan keperawatan pasien kanker dengan kemoterapi. Tesis. Jakarta: Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. (2016). Daftar Kandungan Nutrsi Pada Makanan. Jakarta: Persatuan Ahli Gizi Indonesia.

Retnaningsih, Widowati, W, & Soeng, S. (2008). Potensi Fraksi Aktif Antioksida , Antikolesterol Kacang Koro (Mucuna pruriens L.) dalam Pencegahan Aterosklerosis.Semarang: Universitas Katholik Soegijapranata.

Retnorini, D. L., Widatiningsih, S., & Masini, M. (2017). Pengaruh pemberian tablet fe dan sari kacang hijau terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jurnal kebidanan, 6(12), 8-16. doi: https://doi.org/10.31983/jkb.v6i12.1908

Rukiyah, A. Y., & Yulianti, L. (2010). Asuhan Kebidanan 4 (Patologi). Jakarta: CV. Trans Info Media.

Rukmana, R. (2006). Kacang Hijau, Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.

Diterbitkan

2021-09-30

Cara Mengutip

Lubis, A. Y. S., Safera , M. I. ., & Abilowo, A. . (2021). Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi: Puding Kayfe Sebagai Makanan Alternatif Pencegah Anemia Defisiensi Zat Besi. Ahmar Metastasis Health Journal, 1(2), 81–84. https://doi.org/10.53770/amhj.v1i2.40