The Relationship between Nutritional Status and the Incidence of Pre Menstrual Syndrome in Midwifery Students

Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Pre Menstrual Sindrom pada Mahasiswa Kebidanan

Authors

  • Desi Pramita Sari Institut Kesehatan Mitra Bunda, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia
  • Siti Husaidah Institut Kesehatan Mitra Bunda, Batam, Kepulauan Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53770/amhj.v1i1.3

Keywords:

Nutrition, Pre Menstrual Syndrome

Abstract

Introduction: Premenstrual Syndrome (PMS) is a group of symptoms that arise due to hormonal changes that occur in a woman's body before menstruation. Symptoms are felt in the form of one or more complaints both physical, psychological and emotional such as headaches, stomach cramps, constipation or diarrhea, back and waist pain, fatigue, breast pain, the onset of acne sleep disorders, joints or muscle weakness, swelling in the legs, which can interfere with productivity. This study aims to determine the relationship between nutritional status and the incidence of Pre Menstrual Syndrome among students of the Midwifery’s Study Program at Mitra Bunda’s Health Institute. Methods:The used method in this study is the Cross Sectional design, a sample used by Midwifery students with Premenstrual Syndrome, amounting to 83 respondents. Data collection in this study was in the form of a questionnaire. The analysis used in this study is univariate and bivariate analysis. Results: The results showed a relationship between nutritional status variables (p value = 0.010) with the incidence of Pre Menstrual Syndrome. Conclusion: It is expected that women especially teenagers to maintain and pay attention to nutritional status, this is intended to reduce complaints of pre menstrual syndrome.

Pendahuluan: Premenstrual Syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala yang muncul akibat perubahan hormonal yang terjadi pada tubuh wanita sebelum menstruasi. Gejala yang dirasakan berupa satu atau lebih keluhan baik fisik, psikis maupun emosional seperti sakit kepala, kram perut, sembelit atau diare, nyeri punggung dan pinggang, kelelahan, nyeri payudara, timbulnya gangguan tidur berjerawat, kelemahan sendi atau otot, bengkak di kaki, yang dapat mengganggu produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian Pre Menstrual Syndrome pada mahasiswa Program Studi Kebidanan Institut Kesehatan Mitra Bunda. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Cross Sectional, sampel yang digunakan oleh mahasiswa Kebidanan Premenstrual Syndrome yang berjumlah 83 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel status gizi (p value = 0,010) dengan kejadian Pre Menstrual Syndrome. Kesimpulan: Diharapkan wanita khususnya remaja untuk menjaga dan memperhatikan status gizinya, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi keluhan sindroma pra menstruasi.

 

References

Ababa, M. (2013). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Cetakan Pertama. Jakarta: Ercon.

Darabi, F., Rasaie, N., & Jafarirad, S. (2014). The Relationship Between Premenstrual Syndrome and Food Patterns in University Student Girls. Jentashapir Journal of Health Research, 5(6). doi: https://doi.org/10.5812/jjhr.26656

Estiani, K., & Nindya, T. S. (2018). Hubungan Status Gizi Dan Asupan Magnesium Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri. Media Gizi Indonesia, 13(1), 20-26. doi: https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.20-26

Ju, H., Jones, M., & Mishra, G. (2014). The prevalence and risk factors of dysmenorrhea. Epidemiologic reviews, 36(1), 104-113.

Ilmi, A. F., & Utari, D. M. (2018). Faktor Dominan Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi (Studi Pada Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Dan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Indonesia). Media Gizi Mikro Indonesia, 10(1), 39–50. doi: https://doi.org/10.22435/mgmi.v10i1.1062

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Kementrian Kesehatan, R. I., (2017). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kroll-Desrosiers, A. R., Ronnenberg, A. G., Zagarins, S. E., Houghton, S. C., Takashima-Uebelhoer, B. B., & Bertone-Johnson, E. R. (2017). Recreational physical activity and premenstrual syndrome in young adult women: A cross-sectional study. PLoS ONE, 12(1), 1–13. doi: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0169728

Manuaba, I. A. G. (2012). Memahami Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. A. G. (2014). Memahami Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta: EGC.

Marmi, A. (2013). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Novita, R. (2018). Hubungan status gizi dengan gangguan menstruasi pada remaja putri di SMA Al-Azhar Surabaya. Amerta Nutrition, 2(2), 172-181. doi: https://doi.org/10.20473/amnt.v2i2.2018.172-181

Puspita, D. & Tingubun, S. (2017). Hubungan Antara Status Gizi dan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri. J. Ilmu Kebidanan 3, 99–103. http://jurnal.akbiduk.ac.id/assets/doc/1 70710021152-99

Tolossa, F. W., & Bekele, M. L. (2014). Prevalence, impacts and medical managements of premenstrual syndrome among female students: Cross-sectional study in college of health sciences, Mekelle University, Mekelle, Northern Ethiopia. BMC Women’s Health, 14(1), 1–9. doi: https://doi.org/10.1186/1472-6874-14-52

Ulum. N. (2016). Hubungan antara tingkat stress dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Fisioterapi Universitas Hasanuddin Makassar. Skripsi. Makassar: Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

Wijayanti, D. (2009). Fakta penting seputar kesehatan reproduksi wanita. Yogyakarta: Book Marks.

Downloads

Published

2021-06-23

How to Cite

Sari, D. P., & Husaidah, S. . (2021). The Relationship between Nutritional Status and the Incidence of Pre Menstrual Syndrome in Midwifery Students: Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Pre Menstrual Sindrom pada Mahasiswa Kebidanan . Ahmar Metastasis Health Journal, 1(1), 16–22. https://doi.org/10.53770/amhj.v1i1.3