Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Selaput Umbi Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap BakterI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Authors

  • Hesti Marliza Program Studi Farmasi, Institut Kesehatan Mitra Bunda, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia
  • Rury Trisa Utami Rury Program Studi Farmasi, Institut Kesehatan Mitra Bunda, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia
  • Fitri Ramadhani Program Studi Farmasi, Institut Kesehatan Mitra Bunda, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia
  • Trie Yuni Elfasyari Program Studi Farmasi, Universitas Batam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53770/amhj.v3i1.175

Keywords:

Antibakteri, Difusi cakram, Selaput Allium sativum

Abstract

Rempah-rempah banyak digunakan sebagai pengobatan salah satu yang dimanfaatkan sebagai pengobatan adalah selaput umbi bawang putih (Allium sativum). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas ekstrak selaput umbi bawang putih terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan untuk ekstraksi adalah maserasi, untuk mengidentifikasi senyawa menggunakan skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Dalam ekstrak selaput umbi bawang putih mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, fenolik, terpenoid. Ekstrak selaput umbi bawang putih (Allium sativum) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Diameter ratarata zona hambat bakteri Escherichia coli paling besar dengan konsentrasi ekstrak kental 100% yaitu 8,5 mm dan pada Staphylococcus aureus dengan konsentrasi ekstrak kental 100% dengan zona hambat 8,7 mm. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan selaput umbi bawang putih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan kekuatan sedang.

References

Devi, S., & Mulyani, T. (2017). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pacar kuku (Lawsonia inermis Linn) pada bakteri Pseudomonas aeruginosa. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences), 1(1), 30-35.

Gulfraz, M., Imran, M., Khadam, S., Ahmed, D., Asad, M. J., Abassi, K. S., ... & Mehmood, S. (2014). A comparative study of antimicrobial and antioxidant activities of garlic (Allium sativum L.) extracts in various localities of Pakistan. Afr J Plant Sci, 8, 298-306. https://doi.org/10.5897/AJPS11.252

Harbone, J. (1987). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Bandung: ITB

Harbone, J. B., Sudiro, I, Padmawinata, K. & Niksolihin, S. (1996). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Edisi Kedua Bandung: ITB

Karlina, C. Y., Ibrahim, M., & Trimulyono, G. (2013). Aktivitas antibakteri ekstrak herba krokot (Portulaca oleracea L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Lentera Bio, 2(1), 87-93.

Misna, M., & Diana, K. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa l.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal of Pharmacy)(e-Journal), 2(2),138-144. https://doi.org/10.22487/j24428744.2016.v2.i2.5990

Moulia, M. N., Syarief, R., Iriani, E. S., Kusumaningrum, H. D., & Suyatma, N. E. (2018). Antimikroba ekstrak bawang putih. Jurnal Pangan, 27(1), 55-66.

Muharni, F., & Farida, S. (2017). Antibacterial assay of ethanolic extract musi tribe medicinal plant in Musi Banyuasin, South Sumatera. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(2), 127-135.

Muljono, P., & Manampiring, A. E. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus Benth) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus Sp. dan Pseudomonas Sp. eBiomedik, 4(1), 164–172.

Pajan, S. A., Waworuntu, O., & Leman, M. A. (2016). Potensi antibakteri air perasan bawang putih (Allium sativum L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Pharmacon, 5(4), 77–89.

Prihandani, S. S. Uji Daya Antibakteri Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus, Escherichia Coli, Salmonella Typhimurium Dan Pseudomonas Aeruginosa Dalam Meningkatkan Keamanan Pangan. Informatika Pertanian, 24(1), 53-58. https://doi.org/10.21082/ip.v24n1.2015.p53-58

Purwantiningsih, T. I., Rusae, A., & Freitas, Z. (2019). Uji In Vitro Antibakteri Ekstrak Bawang Putih sebagai Bahan Alami untuk Celup Puting. Sains Peternakan: Jurnal Penelitian Ilmu Peternakan, 17(1), 1-4. https://doi.org/10.20961/sainspet.v17i1.23940

Rahman, F. A., Haniastuti, T., & Utami, T. W. (2017). Skrining fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada Streptococcus mutans ATCC 35668. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia, 3(1), 1-7. https://doi.org/10.22146/majkedgiind.11325

Rumagit, H. M., Runtuwene, M. R. J. & Sudewi, S. (2015). Uji Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Spons Lamellodysidea Herbacea. PHARMACON, 4(3), 183-192.

Tenaillon, O., Skurnik, D., Picard, B., & Denamur, E. (2010). The population genetics of commensal Escherichia coli. Nature reviews microbiology, 8(3), 207-217. https://doi.org/10.1038/nrmicro2298

Wijayanti, R., Rosyid, A., & Izza, I. K. (2017). Pengaruh ekstrak kulit umbi bawang putih (Allium sativum L.) Terhadap kadar kolesterol total darah tikus jantan galur wistar diabetes mellitus. Pharmaciana, 7(1), 9. https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v7i1.407.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Marliza, H. ., Rury, R. T. U., Ramadhani, F. ., & Elfasyari, T. Y. . (2023). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Selaput Umbi Bawang Putih (Allium Sativum) terhadap BakterI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Ahmar Metastasis Health Journal, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.53770/amhj.v3i1.175