Factors Associated with Provision of Advanced Measles Rubella Immunization in Toddlers Age 18 Months to 2 Years

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Lanjutan Campak Rubella Pada Balita Usia 18 Bulan Sampai 2 Tahun

Authors

  • Desi Fitriani Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Metha Fahriani Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Tria Nopi Herdiani Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Ruri Mayseptya Sari Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Dewi Aprilia Ningsih Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
  • Septi Yulidar Program Studi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu, Bengkulu, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53770/amhj.v1i1.1

Keywords:

Pemberian Imunisasi Lanjutan Campak Rubella, Pengetahuan, Pekerjaan, Peran Petugas Kesehatan

Abstract

Introduction:  The low immunization coverage cannot be separated from the factors that influence immunization, namely health behavior. This study aims to determine the factors associated with the provision of advanced rubella measles immunization to toddlers aged 18 months to 2 years. Methods: The design of this study used an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were all mothers who had babies aged over 2 years and their mothers who came to the Work Area of ​​the Rimbo Kedui Public Health Center, Seluma Regency as many as 280 toddlers in 2019 who were taken by purposive sampling. Data collection, namely primary and secondary data. The analysis technique used univariate and bivariate (Chi square). Results: There were 30 (53.6%) respondents who gave further immunization against rubella measles to children aged 18 months to 2 years. there were 27 (48.2%) respondents with less knowledge, 32 (57.1%) of them work far away in the working area of ​​the Rimbo Kedui Public Health Center, Seluma Regency 50 (89.3%) of respondents had the role of health workers in the Rimbo Kedui Public Health Center Seluma Regency. Conclusion: There is a relationship between knowledge and work with the provision of advanced rubella measles immunization with a close relationship category and there is a relationship between the role of health workers and the provision of advanced rubella measles immunization to children aged 18 months to 2 years.

Pendahuluan : Rendahnya cakupan imunisasi tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi imunisasi yaitu perilaku kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi lanjutan campak rubella pada balita usia 18 bulan sampai 2 tahun. Metode : penelitian ini survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berusia diatas 2 tahun dan ibunya yang datang ke Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Kedui Kabupaten Seluma sebanyak 280 balita pada tahun 2019 yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data yaitu data primer dan sekunder. Teknik analisis menggunakan Univariat dan bivariat (Chi square). Hasil : Terdapat 30 (53,6%) responden memberikan imunisasi lanjutan campak rubella pada balita usia 18 bulan sampai 2 tahun dan terdapat 27 (48,2%) responden berpengetahuan kurang, 32 (57,1%) responden bekerja yang jauh dan terdapat 50 (89,3%) responden ada peran petugas kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Rimbo Kedui Kabupaten Seluma. Kesimpilan: Ada hubungan antara pengetahuan dan pekerjaan  dengan pemberian imunisasi lanjutan campak rubella dengan  kategori hubungan erat dan  ada hubungan antara peran petugas kesehatan dengan pemberian imuniasi lanjutan campak rubella pada balita usia 18 bulan sampai 2 tahun.

References

Al Rahmad, A. H. (2015). Perolehan Imunisasi Campak Menurut Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong di Puskesmas Lhoknga. Idea Nursing Journal, 6(1), 51-60.

Astrianti. (2017). Faktor yang mempengaruhi tingkat kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak bawah tiga tahun di Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun 2017.Skripsi. Denpasar: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2018). Profil Kesehatan Bengkulu Tahun 2018. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma. (2018). Profil Kesehetana Kabupaten Seluma Tahun 2018. Seluma: Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma.

Harli, M., Widjanarko, B., & Agushybana, F. Persepsi Orang Tua terhadap Pemberian Imunisasi MR pada Anak Sekolah Dasar Berbasis Agama. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 14(2), 81-91.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Situasi Imunisasi Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lexi, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keikutsertaan Ibu Yang Memiliki Anak Umur> 9 Bulan-5 Tahun Untuk Imunisasi Mr (Measles Rubella) Di Puskesmas Senapelan Pekanbaru Tahun 2019. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 83-97.

Maharani, R. D. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Tambahan Measles Rubella (MR) Dengan Motivasi Dalam Pemberian Vaksin MR Pada Balita Di Posyandu Balita Desa Sekaran Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. Skripsi. Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Prabandari, G. M., Syamsulhuda, B. M., & Kusumawati, A. (2018). Beberapa faktor yang berhubungan dengan penerimaan ibu terhadap imunisasi measles rubella pada anak SD di Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(4), 573-581.

Sari, D. D. (2018). Faktor-Faktor Pada Ibu Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Korpri Kecamatan Sukarame Kota Bandarlampung, Skripsi. Lampung:Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung.

Triwibowo, C., & Pusphandani, M. E. (2013). kesehatan lingkungan dan K3. Yogyakarta: Medical Book

WHO. (2018). Immunization and vaccine development (IVD) SEARO - protecting people from vaccine preventable diseases. Geneva: World Health Organization. Retrieved From http://www.searo.who.int/immunization/data/sear.

Zakiyah, A., Utami, S., Sandra, C. (2014). Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen Tingkat Puskesmas di Kabupaten Jember (Correlation between Role of Health Officer with Antigen per Immunization Coverage at Public Health Center in Jember Regency). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2014. Jember: UNEJ PRESS.

Downloads

Published

2021-06-23

How to Cite

Fitriani, D., Fahriani, M. ., Herdiani, T. N. ., Sari, R. M. ., Ningsih, D. A. ., & Yulidar, S. . (2021). Factors Associated with Provision of Advanced Measles Rubella Immunization in Toddlers Age 18 Months to 2 Years: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Lanjutan Campak Rubella Pada Balita Usia 18 Bulan Sampai 2 Tahun . Ahmar Metastasis Health Journal, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.53770/amhj.v1i1.1