Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pemangku dan Pengayah Di Pura Besakih

Authors

  • Ni Made Sri Dwijastuti Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Denpasar, Kota Denpasar, Bali, Indonesia
  • Ni Putu Senshi Septiasari Program Studi Diploma Empat Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Bali Internasional, Kota Denpasar, Bali, Indonesia
  • I Gusti Agung Ayu Satwikha Dewi Program Studi Diploma Empat Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Bali Internasional, Kota Denpasar, Bali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53770/amjpm.v5i1.448

Keywords:

Gula Darah Sewaktu, Pemangku, Pengayah, Pura Besakih

Abstract

Rangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh diselenggarakan setiap tahun di Pura Besakih dan berlangsung selama kurang lebih satu setengah bulan. Beban kerja pemangku dan pengayah selama upacara diduga dapat menyebabkan kelelahan fisik, yang mengarah pada peningkatan stres dan kecenderungan pola makan yang buruk. Kondisi ini diketahui memiliki hubungan yang signifikan dengan kadar gula darah. Selain itu, pemangku dan pengayah juga rentan terpapar faktor-faktor yang dapat memicu lonjakan kadar glukosa darah seperti sengatan sinar matahari, kopi, kurang tidur, dan dehidrasi. Paparan risiko terkait peningkatan kadar gula darah dan tingginya prevalensi penderita DM di Indonesia, mendorong penulis untuk melakukan skrining kadar gula darah para pemangku dan pengayah di Pura Besakih. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui kadar GDS pemangku dan pengayah yang bertugas saat Upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih. Kegiatan dilakukan dengan pemeriksaan langsung kadar glukosa darah sewaktu (GDS) menggunakan metode point of care testing (POCT) terhadap 67 orang pemangku dan pengayah. Hasil yang diperoleh adalah rata-rata kadar GDS pemangku dan pengayah sebesar 141 mg/dl, dengan kadar GDS terendah sebesar 48 mg/dl dan kadar GDS tertinggi 412 mg/dl. Kadar GDS rendah (<70mg/dl) ditunjukkan oleh satu orang (1,49%) peserta, kadar GDS normal (70-200mg/dl) ditunjukkan oleh 60 orang (89,55%) peserta, dan sebanyak 6 orang (8,89 %) menunjukkan kadar GDS tinggi (>200mg/dl). Dari hasil ini dapat disimpulkan, kadar GDS para pemangku dan pengayah di pura besakih sebagian besar berada pada range normal dan hanya 8,89% peserta yang menunjukkan kadar GDS tinggi. Untuk kegiatan pengabdian berikutnya perlu dilakukan pengukuran faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kejadian diabetes melitus dan hasil pengukuran GDS.    

References

Adam, L., & Tomayahu, M. B. (2019). Tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Jambura Health and Sport Journal, 1(1), 1-5. https://doi.org/10.37311/jhsj.v1i1.2047

Boku, A., Ruhyana, R., & Suprayitno, E. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi. Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved from: https://digilib.unisayogya.ac.id/4586/

Centers for Disease Control and Prevention. (2024). 10 Surprising Things That Can Spike Your Blood Sugar. Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved from:https://www.cdc.gov/diabetes/living-with/10-things-that-spike-blood-sugar.html

Ezeani, I. U., Chukwuonye, I. I., Onyeonoro, U. U., Chuku, A., & Ogah, O. S. (2020). Prevalence and risk factors for diabetes mellitus in a state in South East Nigeria: Results of a population based house to house survey. Current diabetes reviews, 16(2), 181-187. https://doi.org/10.2174/1573399815666190619142708

Fitri, A., Jafar, N., Indriasari, R., Syam, A., & Salam, A. (2021). Hubungan Tingkat Stress Dengan Kadar Gula Darah Pada Polisi Yang Mengalami Gizi Lebih Di Polresta Sidenreng Rappang. JGMI: The Journal of Indonesian Community Nutrition, 10(1), 25-33. https://doi.org/10.30597/jgmi.v10i1.20353.

Imelda, S. I. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diabetes melitus di Puskesmas Harapan Raya tahun 2018. Scientia Journal, 8(1), 28-39.

Irawan, M. P., & Helviola, H. (2023). Kadar Kolesterol Darah Tanpa Usapan Dan Dengan Usapan Kapas Kering Metode Point of Care Testing (Poct). SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(1), 109-114. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i1.308

Kemenag Karangasem. (2023). Dudonan Tawur Tabuh Gentuh Dan Ida Betara Turun Kabeh Pura Agung Besakih Tahun 2023. Karangasem: Kemenag Karangasem. Retrieved from: https://bali.kemenag.go.id/karangasem/berita/46220/dudonan-tawur-tabuh-gentuh-dan-ida-betara-turun-kabeh-pura-agung-besakih-tahun-2023

WebMD Editorial Contributors. (2024). Hypoglycemia: When Your Blood Sugar Gets Too Low. WebMD Editorial Contributors. Retrieved from: https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-hypoglycemia

Komariah, K., & Rahayu, S. (2020). Hubungan usia, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa pada pasien diabetes melitus tipe 2 di klinik pratama rawat jalan proklamasi, Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 11(1), 41-50. Retrieved from: https://jurnal.ukh.ac.id/index.php/JK/article/view/412

Pangribowo, S. (2020). Tetap Produktif, Cegah, dan Atasi Diabetes Melitus. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Pridani, N. L. P. D., Primatanti, P. A., & Dewi, S. R. (2024). Hubungan Tingkat Stres dengan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Pasien DM Tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar. Aesculapius Medical Journal, 4(2), 234-238. https://doi.org/10.22225/amj.4.2.2024.234-238

Putra, A. L., Wowor, P. M., & Wungouw, H. I. S. (2015). Gambaran Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Mahasiswa Angkatan 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal E-Biomedik (EBM), 3(3), 834–838. Retrieved from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/10153

Reis, C. E., Dórea, J. G., & da Costa, T. H. (2019). Effects of coffee consumption on glucose metabolism: A systematic review of clinical trials. Journal of traditional and complementary medicine, 9(3), 184-191. https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2018.01.001

Salasa, R. A., Rahman, H., & Andiani, A. (2019). Faktor Risiko Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Populasi Asia: A systematic Review. Jurnal Biosaintek, 1(1), 95-107.

Spiegel, K., Knutson, K., Leproult, R., Tasali, E., & Van Cauter, E. (2005). Sleep loss: a novel risk factor for insulin resistance and Type 2 diabetes. Journal of applied physiology, 9(5), 2008-2019. https://doi.org/10.1152/japplphysiol.00660.2005

Sukarja, I., Sukawana, I. W., & Suyasa, O. (2014). Stres Berpengaruh terhadap Gula Darah Pasien yang Mengalami Kegawatan Diabetes Melitus. Jurnal Gema Keperawatan, 7(2), 171-175.

Gunawan, S., & Rahmawati, R. (2021). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 6(1), 15-22.

Ugahari, L. E., Mewo, Y. M., & Kaligis, S. H. (2016). Gambaran kadar glukosa darah puasa pada pekerja kantor. eBiomedik, 4(2). Retrieved from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/14616

Utomo, A. A., Rahmah, S., & Amalia, R. (2020). Faktor risiko diabetes mellitus tipe 2: A systematic review. AN-NUR: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, 1(1), 44-53. Retrieved from: https://jurnal.umj.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/7132

Downloads

Published

2025-08-31

How to Cite

Dwijastuti, N. M. S., Septiasari, N. P. S., & Dewi, I. G. A. A. S. (2025). Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pemangku dan Pengayah Di Pura Besakih. Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 141–147. https://doi.org/10.53770/amjpm.v5i1.448